Bulan Muharram: Bulan Haram yang Penuh Keutamaan dan Kemuliaan

Bagi umat Islam, bulan Muharram bukan sekadar bulan pertama dalam penanggalan Hijriah. Bulan ini memiliki keistimewaan dan kemuliaan tersendiri, menjadikannya salah satu bulan yang paling dihormati dalam Islam. Dinamakan Muharram yang berarti diharamkan, bulan ini dulunya menjadi bulan yang dihormati oleh orang Arab pra-Islam, di mana peperangan diharamkan.

Sejarah Singkat dan Keistimewaan Bulan Muharram

Sebelum hijrahnya Rasulullah SAW ke Madinah, orang Arab menggunakan sistem penanggalan berdasarkan peredaran bulan. Bulan Muharram, yang terletak sebelum bulan Shafar, dulunya dikenal sebagai Shafar Awal.

Penamaan Muharram sendiri memiliki makna yang mendalam. Kata “haram” berarti terlarang atau suci. Hal ini menunjukkan bahwa pada bulan Muharram, peperangan dan pertumpahan darah diharamkan. Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai perdamaian dan penghormatan yang dijunjung tinggi oleh orang Arab kala itu.

Bulan Muharram menjadi semakin istimewa setelah peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW. Hijrah ini menandai awal mula peradaban Islam dan menjadi titik balik penting dalam sejarah umat Islam. Oleh karena itu, Khalifah Umar bin Khattab memutuskan untuk menjadikan peristiwa hijrah ini sebagai awal perhitungan tahun Islam, dengan bulan Muharram sebagai bulan pertamanya.

Keutamaan dan Kemuliaan Bulan Muharram

Bulan Muharram tidak hanya dihormati karena sejarahnya, tetapi juga karena keutamaan dan kemuliaan yang dimilikinya. Berikut beberapa keutamaan bulan Muharram:

  • Bulan yang paling dimuliakan: Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT telah menentukan empat bulan yang dimuliakan, tiga di antaranya berurutan yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram, sedangkan yang terakhir adalah Rajab yang terletak antara bulan Jumadal Ula dan Sya'ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  • Bulan yang penuh pahala: Melakukan amalan ibadah di bulan Muharram akan dilipatgandakan pahalanya.
  • Bulan yang dianjurkan untuk berpuasa: Puasa Tasu'a dan ‘Asyura di bulan Muharram memiliki keutamaan yang besar.
  • Bulan penuh refleksi dan introspeksi diri: Bulan Muharram menjadi momen yang tepat untuk merenungkan diri, memohon ampunan atas dosa-dosa, dan meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT.

Tips Menyambut Bulan Muharram dengan Penuh Makna

Berikut beberapa tips untuk menyambut bulan Muharram dengan penuh makna:

  • Meningkatkan amal ibadah: Perbanyak sholat, membaca Al-Qur'an, berdzikir, dan bersedekah.
  • Berpuasa Tasu'a dan ‘Asyura: Puasa di tanggal 9 dan 10 Muharram memiliki keutamaan yang besar.
  • Mempelajari sejarah Islam: Pelajari peristiwa penting yang terjadi di bulan Muharram, seperti hijrah Nabi Muhammad SAW.
  • Introspeksi diri: Renungkan diri dan mohon ampunan atas dosa-dosa.
  • Menyebarkan kebaikan: Berbagi kebahagiaan dengan sesama dan membantu mereka yang membutuhkan.

Dengan memahami keistimewaan dan kemuliaan bulan Muharram, mari kita manfaatkan bulan ini untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Jadikan bulan Muharram sebagai momen untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain.

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Tentang Kami
    Yayasan Kesejahteraan Madani (YAKESMA) didirikan pada 4 juli 2011, sebagai sebuah lembaga amil zakat yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat dan mereka yang telah berjasa dalam pengajaran pendidikan keterampilan pemberdayaan dan dakwah di masyarakat.
    Kontak Yakesma
    Jalan Teluk Jakarta No.9
    Komp. AL Rawa Bambu, Pasar Minggu,
    Jakarta Selatan 12520
    Telp: (021) 22 789 677 | WA. 0822 7333 3477
    Email: welcome@yakesma.org
    Sosial Media
    2023 - Yayasan Kesejahteraan Madani